Monday, February 26, 2007

Sepenggal puisi dari GIE

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa.
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.

Apakah kau masih selembut dahulu, memintaku minum susu dan tidur yang lelap.
Sambil membenarkan letak leher kemejaku.

Kabut tipispun turun pelan-pelan dilembah kasih, Lembah Mandalawangi.
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram.
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin.

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu.
Ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat.
Apakah kau masih akan berkata kudengar detak jantungmu.

Kita begitu berbeda dalam semua.
Kecuali dalam cinta.


Haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram.
Wajah-wajah yang tak kita kenal berbicara dalam bahasa yang kita tidak mengerti.
Seperti kabut pagi itu.

3 comments:

Anonymous said...

makasih sayang......
makasih untuk dua bulan yg indah ini...

adik sayang mas....

bidadari_Azzam said...

ty, aq numpang mampir... di multiply gak bisa koment, hehehe... :D

keluarga yap said...

@ bidadari azzam..

asty baru baca postingannya ;)